IP2SIP Selakau Hadiri Panen Padi dan Sekolah Lapang Replikasi Pupuk Organik Cair Urin Kambing
Sebagai salah satu kebun milik BPSIP Kalimantan Barat, IP2SIP Selakau berusaha berkontribusi dan bersinergi dengan pemerintah daerah, salah satunya adalah aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh dinas setempat.
Jum'at (24/11/23) Ya'lukman Nurhakim, S.Tr.P (Koordinator IP2SIP Selakau) menghadiri Panen Padi dan SL (Sekolah Lapang) Replikasi Pupuk Organik Cair Urin Kambing di Desa Gelik, Kec. Selakau Timur, Kab. Sambas. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh H. Satono, S.Sos.I, MH (Bupati Sambas) dan Ir. Musanif, MT (Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan kab. Sambas)
Bupati Sambas menyampaikan rasa terima kasihnya kepada petani Desa Gelik. Hasil produksi Sambas 71rb ton tahun ini dan Desa Gelik adalah salah satu kontributornya. "Kite harus berkolaborasi antar instansi untuk membangun Sambas. Sehingga pertanian di Sambas semakin maju. Kemaren sy baru pulang dari Brunai, ternyata di sana berasnya dari Thailand dengan harga Rp.35.000/kg. Sy cobe tawarkan lewat Dubes kite yg ade, bagaimana kalau kita datangkan beras dari Sambas untuk ke Brunei, tentu dengan kualitas yg bagus. Tentu ini jadi peluang besar bagi masyarakat Kab. Sambas Sambas. Untuk Desa Gelik, akan kita bantu dengan alsintan berupa mesin perontok dan alat pemyemprot, supaya bapak ibu petani semakin semangat ke sawahnya."ujar beliau
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan kab. Sambas menyebutkan, Desa Gelik memberi kontribusi yg cukup besar di bidang pangan, khususnya padi. Saat ini, sudah ada petani yang menanam 3 kali setahun karena termotivasi dari meningkatnya harga gabah dan beras, sehingga petani menjadi lebih bersemangat dalam melakukan pertanaman padi.
Ratijo, salah satu petani peserta SL menyampaikan kesannya mengikuti kegiatan teraebut. "Selain sebagai pupuk organik cair, ternyata urine kambing juga bisa digunakan sebagai pestisida untuk mencegah serangan hama tikus. Kami mulai menanam saat musim kemarau memakai benih padi Inpari 37. Benih padi yg digunakan adalah benih yg ditanam secara turun temurun selama 2 tahun. Harapannya, kami berharap bisa mendapatkan benih unggul yg bersertifikat." Tutur Pak Ratijo.
Sesuai dengan arahan dari Bupati Sambas, alangkah baiknya apabila potensi alam dan peluang besar terkait padi dapat dimaksimalkan melalui sokongan alsintan dan pendampingan untuk meningkatkan kompetensi, salah satunya adalah Sekolah Lapang.